Map Pengunjung

NeoCounter

Minggu, 29 November 2009

benny and mice

Lagak Benny dan Mice di Jakarta
BULANNYA SEPTEMBER, TAHUNNYA 2007. Terperanjat, para pecinta kartun terlompat dari tempat duduknya. Kaget. Dua orang kartunis, Benny Rachmadi dan Muhammad Misrad yang lebih dikenal sebagai Benny & Mice, menerbitkan buku Jakarta Luar Dalem.

Tahun itu memang istimewa bagi Benny dan Mice. Genap satu dekade sudah mereka berkarya bersama. Namun satu dekade adalah masa yang pendek untuk menilai sebuah komik berhasil atau tidak mencerminkan zaman. Komik yang berhasil dianggap demikian biasanya beredar selama beberapa dekade, seperti komik Charlie Brown yang terbit sejak 1952. Komik Put on yang pernah terkenal di Indonesia—terutama terkait dengan kehidupan masyarakat peranakan Cina di Indonesia atau Jakarta khususnya—memerlukan waktu lebih daripada 30 tahun untuk dinilai sebagai cermin zaman. Jangka waktu nan panjang itu akan memberi cukup bahan untuk mengikuti perubahan politik, sosial, dan budaya yang terjadi.

Tetapi berani sumpah, dalam hal sejoli Benny dan Mice, satu dekade bukan berarti hanya cukup untuk melihat keberhasilan mereka berevolusi dari segi teknis. Atau bagaimana mereka berhasil menghimpun banyak pembaca, karena berhasil membuat pembacanya merasakan “hidup sedikit bertambah cerah” di tengah kehidupan kota yang penuh rasa frustrasi dan stress. Satu dekade sangatlah berarti karena dalam menggarap karya, keduanya telah menggabungkan dua cara kerja, yaitu proyek buku terjadwal dan komik strip.

Mulai 1997, bersama Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia (KPG), keduanya terlibat proyek penerbitan serial Lagak Jakarta. Sampai 2007, mereka telah menerbitkan tujuh judul: Trend dan Perilaku, Transportasi, Profesi, Krisis.... Oh.... Krisis, Reformasi, dan (Huru-Hara) Hura-Hura Pemilu ’99. Bahkan KPG, yang pertama menemukan dan membidani kelahiran sejoli Benny dan Mice, menerbitkan kembali Lagak Jakarta edisi koleksi, dengan menggabungkan enam seri dalam dua buku sebagai tanda sepuluh tahun Benny dan Mice berkarya. Tak berapa lama, KPG juga menerbitkan karya lain mereka, 100 Tokoh yang Mewarnai Jakarta. Pada saat bersamaan pula, Penerbit Nalar menerbitkan kumpulan komik strip Benny dan Mice di harian Kompas sebagai buku Kartun Benny & Mice: Jakarta Luar Dalem. Kemudian menyusul seri keduanya, Kartun Benny & Mice: Jakarta Atas Bawah, setelah diseling oleh Kartun Benny & Mice: Talk About Hape. Sampai Oktober 2008, masing-masing kumpulan komik strip itu sudah terjual lebih daripada 25.000 eksemplar.

Inilah yang memungkinkan tersedianya cukup bahan untuk menimbang karya Benny dan Mice sebagai karya yang disebut Bre Redana sebagai “sangat relevan dengan zamannya”, terutama kehidupan masyarakat Jakarta pada masa akhir Orde Baru dan menggelindingnya zaman baru alias Orde Reformasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar